Disiplin! Kuliah di STP Bandung, Gagal 1 Mata Kuliah Wajib Ulang dari Awal

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Sistem pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi.

Ketua Program Studi Manajemen Divisi Kamar (MDK) Lucky Karsuki, BA, MM, mengatakan, sistem seleksi yang ketat dan tuntutan belajar yang tinggi menjadi salah satu syarat wajib dari kampus tersebut.

Lucky menjelaskan bahwa salah satu syarat untuk bisa diterima di kampus yang dulu dikenal sebagai National Hotel Institute (NHI) atau Enhaii ini adalah nilai dan kemampuan Bahasa Inggris yang bagus. Calon mahasiswa wajib mengantongi nilai Bahasa Inggris minimal 70.

Bahkan dari sejumlah kampus yang bernaung di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, syarat yang ditetapkan STP Bandung paling tinggi.

“Makanya anak-anak di sini, Bahasa Inggrisnya bagus. Dan kalau praktek, briefing atau managerial meeting mereka wajib menggunakan Bahasa Inggris,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Selasa 1 September 2020.

Tak hanya itu, sistem penilaian untuk setiap mata kuliah pun terbilang serius. Maksud dari kebijakan ini adalah setiap mahasiswa benar-benar menguasai dan memahami setiap bidang studi yang didapatkan di kampus.

“Misalnya kalau gagal dalam satu mata kuliah maka mahasiswa ini harus mengulang semua kuliahnya dari awal,” kata Lucky.

Ia juga mengungkapkan bahwa sistem perkuliahan di NHI juga terbilang unik. Dalam tempo 1 semester yang berisi 20 minggu, selalu diisi dengan praktek dan teori.

“Teori berjalan seminggu, minggu berikutnya diiisi dengan praktek. Ini bergulir terus selama 1 semester,” ujarnya.

Namun di masa pandemi corona saat ini, pihak kampus pun terpaksa harus menerapkan skema pembelajaran online atau e-learning selama 10 minggu pertama via zoom meeting. Sementara untuk praktek, mulai diberlakukan sejak minggu ke-11.

“Mereka praktek dan kita meminta offline dan harus izin dari Pemprov Jabar. Cuma offline tidak bisa 100 persen, jadi kehadirannya cuma 25 persen. Jadi ada yang satu hari masuk, satu hari gak, bergantian,” katanya.

Konsep e-learning di NHI juga jauh berbeda dengan perguruan tinggi lainnya. Karena menekankan pembentukan karakter, saat zoom meeting, para dosen langsung memantau satu per satu aktivitas kuliah setiap mahasiswanya. Mengingat jumlah mahasiswa dalam satu kelas berada di kisaran 24-25 orang saja sehingga memudahkan dosen untuk melihat langsung keaktifan para anak didiknya.

“Semua mahasiswa harus tampil dengan rapi dalam format video,” ujar Lucky.

Selain itu, STP Bandung juga mewajibkan mahasiswa yang sudah semester 6 untuk menciptakan model bisnis baru berbasis teknologi. Contoh kecilnya adalah membuat usaha laundry kiloan atau membuat situs sewa penginapan.

“Mereka perlu membuat visibility studi. Atau contohnya untuk mahasiswa yang asalnya dari Cisarua, saya bilang kenapa gak membuat aplikasi sewa villa, villa.com dan kerja sama dengan pemilik villa. Jadi kamu gak harus punya villa sendiri. Biar yang mau sewa tinggal klik aplikasinya,” kata Lucky.

Selanjutnya untuk pembangunan karakter, setiap mahasiswa sudah dibiasakan dengan didikan yang tegas dan penuh disiplin tinggi. Tujuannya agar mereka menjadi terbiasa mengolah emosi dan sikap sehingga tidak kaget saat turun ke dunia kerja.

“Saat praktek mereka sudah terbiasa untuk kena complain. Jadi kalau dimaki, ya dimaki beneran. Itulah kenapa STP Bandung menjadi the best school of tourism karena soft skill atau karakter mereka benar-benar dibentuk untuk bisa memanajemen emosi ketika berhadapan dengan tamu hotel,” ujar Lucky.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini