Dewi Ereshkigal: Penguasa Dunia Bawah yang Pertama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mesopotamia Kuno punya banyak budaya dan cerita. Kali ini, ceritanya tentang kematian dan neraka.

Seperti budaya-budaya lain, mereka percaya akan kehidupan setelah kematian. Di dunia bawah (atau neraka), ada seorang Dewi bernama Ereshkigal, ratu dari neraka. Ia mengatur dunia tersebut sampai dewa kematian Nergal datang.

Tidak ada catatan detil tentang asal usu Ereshkigal. Tapi, ia kakak dari Ishtar, Dewi Cinta dan Perang. Beberapa catatan lain menyebutnya sebagai anak dari An, tapi tidak ada pernyataan yang jelas.

Menurut budaya Mesopotamia, semua akan ke dunia bawah. Nggak peduli apapun perbuatannya saat hidup. Saat meninggal manusia akan pergi kesana dan terputus dari dunia makhluk hidup.

Tugas Ereshkigal adalah menjaga batasan ini agar yang mati dan hidup tidak bersinggungan. Menurut mereka juga, di dunia bawah tidak ada cahaya, tumbuhan, hewan, atau air.

Jadi, kesejahteraan yang sudah meninggal tergantung kepada yang masih hidup. Mereka akan tenang kalau mendapat sesaji dan penguburan yang baik.

Ereshkigal hanya memperbolehkan yang sudah meninggal untuk berinteraksi jika mereka mendapatkan penguburan dengan benar. Ini juga karena tugas Ereshkigal adalah memastikan semua terkubur dengan baik.

Peran dia penting, kan? Tapi ternyata Ereshkigal nggak banyak muncul di berbagai cerita Mesopotamia, lho.

Ia pernah muncul di catatan ‘Inanna’s Descent to Underworld (Turunnya Inanna ke Dunia Bawah)’. Pada catatan itu ia mengundang Ishtar/Inanna untuk turun ke dunianya karena suami pertamanya meninggal. Namun sesampainya di sana, baju kekuatan Ishtar hilang di tiap gerbang. Tapi, setelah sampai Ishtar justru melanggar aturan dan akhirnya meninggal.

Ia bisa hidup kembali oleh pelayannya bernama Dumuzi. Namun hanya boleh meninggalkan dunia bawah dengan pengganti. Akhirnya, Dumuzi-lah yang menggantikan Ishtar.

Ereshkigal juga muncul di tablet yang membahas pernikahannya dengan Nergal, Dewa Kematian.

Mereka bertemu setelah Nergal tidak menghormati orang yang menggantikan Ereshkigal di acara penjamuan. Nergal dipanggil ke Dunia Bawah oleh sang Dewi karena dirasa tidak etis.

Ada dua versi dari kisah ini, sih. Yang pertama, Nergal berhasil menggoda Ereshkigal dan mereka menikah. Yang kedua, Nergal menggulingkan kekuasaan Ereshkigal.

Tapi, keduanya punya akhir cerita yang sama; mereka menikah dan berbagi kekuatan di Dunia Bawah.

Fungsi Ereshkigal dalam berbagai catatan Mesopotamia adalah sebagai ajaran. Dia muncul untuk memperlihatkan bahwa kematian tidak bisa dihindari. Karena Ereshkigal sendiri tidak bisa meninggalkan neraka dan Dewa-Dewi pun bisa mati.

Contohnya, Nergal yang tidak bisa kabur dari Dunia Bawah setelah dipanggil Ereshkigal, ia bisa hidup hanya karena ia menikahi sang Dewi.

Jadi, kekuatan Ereshkigal mengatur dunia bawah bukan berarti ia punya kekuatan untuk mengalahkan kematian. Maka dari itu, Mesopotamia menekank kalau neraka dan kematian sangatlah kuat bahkan bagi para pengatur dunia mereka.

Ereshkigal juga kadang muncul sebagai simbol norma dan aturan. Contohnya seperti saat ia memerintahkan Ishtar untuk menunduk saat memasuki dunia bawah agar bersikap hormat. Juga dari bagaimana ia baru membunuh Ishtar setelah ia melanggar aturan. Semua dilakukan Ereshkigal sebagaimana aturan dunianya.

Lewat Ereshkigal, kisahnya mengajarkan agar orang-orang lebih menghormati kehidupan.

Walau catatan tentang Ereshkigal cuma sedikit, ia punya beberapa kuil di Mesopotamia. Tapi, pengikutnya tidak menyebut namanya atau membuat patungnya.

Mereka percaya kalau menyebut atau membuat gambaran atas Ereshkigal berarti memanggil perhatian sang Dewi.

Kalau Ereshkigal ‘dipanggil’, maka yang memanggil akan meninggal. Para pengikutnya takut akan cepat meninggal karena hal ini.

Walau begitu, Ereshkigal tetap dihormati.

Konsep awal Mesopotamia tentang kematian dan neraka ini menjadi populer. Pasalnya, Yunani pun punya Dewa Hades yang menguasai di dunia bawah. Apapun itu, Mesopotamia masih dianggap sebagai pencetus Pemilik Dunia Bawah yang pertama dengan Dewinya; Ereshkigal.

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini