Capaian Cukup Rendah, Sleman Gencar Vaksinasi Jelang Ramadan  

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYA-Jelang bulan Ramadan dan Idul fitri, pemerintah mendorong akselerasi vaksinasi covid-19 dosis lengkap dan dosis lanjutan atau booster, terutama bagi kelompok rentan seperti kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita komorbid.

Juru Bicara Satgas Covid – 19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala mengatakan Pemkab Sleman akan terus menggelar vaksinasi Covid-19 penguat atau booster secara serentak hingga akhir Maret 2022. Hal itu dilakukan untuk mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19 di Sleman.

Tak hanya itu, vaksinasi diselenggarakan serentak merupakan salah satu usaha Pemkab Sleman untuk mempercepat vaksinasi ke masyarakat. Pasalnya, capaian saat ini masih rendah.

Vaksinasi Covid-19 diselenggarakan di seluruh Kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman dan diselenggarakan mulai 17-27 Maret 2022.

Ia mengatakan capaian vaksinasi booster di Kabupaten Sleman sendiri terbilang masih rendah. Semangat masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi tahap ketiga kali ini memang tidak sebesar tahap satu dan tahap dua, ketika varian Delta merebak.

Terlebih, tahun lalu aplikasi Peduli Lindungi baru mulai diterapkan, sehingga masyarakat mau tidak mau wajib melengkapi vaksinasi agar bisa mengakses tempat-tempat publik. Saat ini, sebagian besar warga sudah mendapatkan vaksin primer.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rina Nuryati mengatakan tren kasus harian Covid-19 mengalami penurunan seiring adanya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kulon Progo.

Dari data Dinas Kesehatan, minggu kemarin ada penambahan harian sebanyak 104 kasus, sehingga total konfirmasi kasus positif di Kulon Progo secara akumulasi menjadi 1.644 orang.

Menurutnya, angka ini tercatat lebih rendah dibandingkan dua pekan sebelumnya yang sebesar 264 kasus dengan kumulatif kasus positif 4.586 kasus Angka ini menunjukkan cenderung mengalami penurunan baik kasus harian maupun akumulasi kasus positif, karena tingkat kesembuhan juga lebih besar dibanding penambahan kasusnya.

“Kita bisa elihat pekan ini menunjukkan kasus haran yang cenderung menurun dan tingkat kesembuhan juga semakin bertambah, sehingga akumulasi kasus positif awal Maret sebesar 4.586 terud menurun akhir pekan ini menjadi 1.644 orang,” katanya.

 Untuk kelompok lansia ini total sasarannya sebanyak 63.049 orang. Mereka yang sudah divaksin dosis pertama ada 79,17 persen. Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 68,3 persen, dan dosis ketiga baru 5,7 persen. Capaian vaksinasi untuk kelompok lansia memang tidak banyak.

Reporter: Muhammad Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini