Bolak Balik Peringatan Cuaca Ekstrem, Aparat Pemerintah Tak Waspadai Banjir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hujan deras telah mengguyur Jakarta sejak 19 Februari 2020. Hal ini sebelumnya telah diperingati oleh BMKG, terkait cuaca ekstrem yang akan menyebabkan banjir.

Banjir terjadi di beberapa titik, salah satunya adalah di wilayah Cipinang Melayu yang baru dibanggakan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai tempat tidak banjir, lokasi tersebut kali ini terendam hingga satu meter lebih.

Salah satu warga Cipinang Melayu, Muhammad mengatakan, air sudah mulai masuk dan merendam daerahnya di RW 04. Mulai dari RT 01 sampai RT 06, sejak pukul 03.30 WIB dini hari.

“Sudah sampai sedada orang dewasa,” kata Muhammad.

Dalam data yang tertera pada aplikasi Jakarta Kini (Jaki) milik Pemprov DKI Jakarta, disebutkan ada 13 RW di DKI Jakarta terendam banjir pada Jumat 19 Februari 2021 pagi. Tinggi air di setiap wilayah bermacam-macam.

13 RW tersebut antara lain RW 04 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. Juga RW 05 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian banjir yang sama.

Banjir dengan ketinggian yang sama pun terjadi RW 02 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Demikian pula di RW 03 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat; RW 03 Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat; RW 15 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat; dan RW 06 Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.

RW 03 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat; RW 15 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 02 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 03 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 06 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; serta RW 02 Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara juga banjir 31-70 cm.

BPBD DKI Jakarta mengungkapkan, banjir yang merendam beberapa wilayah Jakarta merupakan imbas dari curah hujan yang tinggi. Peringatan adanya potensi curah hujan dengan intensitas tinggi perlu diwaspadai masyarakat Jakarta, pada 19-20 Februari 2021 disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Untuk itu, masyarakat diimbau waspada, Pemprov DKI Jakarta juga akan bersiaga dan mempercepat penanganan di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan maupun banjir,” kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto.

Sabdo menyampaikan, hujan deras yang terjadi sejak Kamis 18 Februari 2021 pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah. Berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat 19 Februari 2021 pukul 17.00 WIB.

Sabdo juga menyampaikan, BPBD DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik yang menjadi kebutuhan warga terdampak genangan, serta mendirikan tenda pengungsi dan posko BPBD.

“Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut. Salah satunya, yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, yakni mengoperasikan dapur umum di GOR Jakarta Timur, Jl. Otista, Cipinang Cempedak, Jatinegara,” tandasnya.

Namun peringatan BMKG ini sepertinya tak digubris. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria banjir yang melanda DKI Jakarta tidak berdampak besar. Berdasarkan data yang didapat olehnya, hanya 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta yang terendam banjir.

“Jadi kecil sekali. Jumlah pengungsi ada 182 KK. Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan,” kata Riza.

Selain jumlah RT, titik pengungsian pada banjir kali ini juga menurun signifikan dibanding sebelumnya. Riza menyebut, pada 2013, titik pengungsian banjir sebanyak 1.115. Kemudian pada 2015 menurun menjadi 337.

“2021 Sedang kita rekap, sementara ada 1, 2 titik pengungsian,” ujarnya.

Riza melanjutkan, Berdasarkan data terkini dari BPBD DKI, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan. Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi.

Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.

Riza menyampaikan curah hujan tinggi masih terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jakarta. Berdasarkan prediksi BMKG, Riza menyebut cuaca ekstrem akan terjadi selama sepekan ke depan.

Dalam prakiraannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kondisi cuaca pada Sabtu 20 Februari 2021. Disebutkan adanya potensi petir dan angin kencang di sejumlah titik Ibu Kota pada siang dan malam hari.

“Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel, Jakbar dan Jaktim pada siang dan malam hari,” ungkap BMKG lewat peringatan dini cuacanya.

Reporter: Mega Suharti

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini