Black Metal, Satanisme di Musik Rock

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musik metal memiliki banyak macam sub-genre yang berbeda-beda jenisnya, black metal adalah salah satu sub-genre yang mudah dikenali karena terlalu banyak mengedepankan unsur-unsur setan. Black metal memiliki ciri khas dengan suara distorsi gitar yang seakan-akan beradu kecepatan dengan drum dan memiliki ciri suara vocal yang menjerit-jerit.

Satanisme, pembunuhan, dan rasisme menjadi ciri khas black metal. Mungkin terasa ganjil dan terlihat kurang pantas, tetapi sisi musikalitas dari black metal ini tidak dapat dipungkiri, merupakan hal yang paling mudah dikenali dari berbagai sub-genre metal lainnya.

Pada awalnya, musik ini merupakan perkembangan dari sub-genre metal lainnya yaitu thrash. Yang memperkenalkan sub-genre ini adalah band pada dekade 80-an, Venom asal Inggris dengan album yang berjudul ‘Black Metal’.

Album ini mendapat respons mengejutkan dari masyarakat. Selain liriknya banyak menghina agama kristen, musiknya benar-benar membuat telinga menjadi budek.

Sukses Venom kemudian diikuti sejumlah band-band lainnya yang mengusung musik yang sama, mereka adalah Bathory, Celtic Fost, Death SS, Hellhammer, dan Meryful Fate.

Mayhem

Pada era 90-an, genre musik ini mulai menyebar luas di Eropa dan daratan Skindinavia. Di era yang sama, mulai bermunculan band yang disebut generasi kedua seperti, Mayhem, Burzum, Emperor, dan Darkthrone. Dari beberapa band black metal, dikenal dengan ciri khas serta kontroversi yang dibuatnya.

Kontroversi yang paling bersejarah adalah ketika vokalis dari band Mayhem yang bernama Per Yngve Ohlin atau lebih dikenal dengan nama samarannya “Dead” melakukan aksi bunuh diri menggunakan senjata yang langsung ke wajahnya sendiri pada tanggal 8 April 1991. Mayat Dead ditemukan oleh Euronymous, sang gitaris Mayhem yang tidak langsung melapor ke pihak kepolisian. Dengan santainya Euronymous pergi membeli kamera untuk mengabadikan tewasnya sang vokalis. Kemudian foto itu menjadi sampul untuk salah satu album Mayhem yang berjudul “Dawn Of The Black Hearts”.

Per Yngve Ohlin
Per Yngve Ohlin

Selain kontroversi, ciri khas band-bandnya juga menjadi salah satu perhatian pada saat berada di atas panggung. Musik rock yang mereka usung identik dengan make up di wajah menyerupai mayat, hiasan di panggung berupa potongan tubuh hewan seperti kepala kambing. Tidak sedikit personel-personel band ini melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, seperti melukai diri sendiri dengan cara menyayat bagian tubuhnya.

Sampai saat ini black metal masih terus berkembang di segala penjuru dunia, Walaupun dengan segala hal-hal yang kontroversi, para pecinta musik metal masih menggemari musik black metal.

Berikut ini gaya dan ciri-ciri permainan band-band Black Metal:

Gitar 

  • Cepat, di dalam Rhytm gitar yang cepat, terselip melodi gitar yang samar-samar dan lama-lama berubah menjadi Alternate picking dan tremolo pick
  • Distorsi yang banyak memainkan Power chord.
  • Seteman gitar sama persis seperti Death metal. Di Drop D atau Drop C atau lebih rendah lagi.

Drum

  • Double bass drum sangat tipis, sangat bertenaga, kadang bersama-sama dengan pukulan Snare Drum dengan gaya meledak-ledak (hentakan keras). Kadang kita hanya akan mendengarkan bass drum yang berbunyi sedetik.
  • Kadang, drum juga bisa bermain sangat lambat, Tergantung suasana musik.
  • Bahkan adakalanya band-band seperti Burzum atau Xasthur sering tidak menggunakan drum di beberapa lagu.
  • Beberapa band menggunakan drum mesin untuk performa lebih baik.

Lirik dan Vokal 

  • Menyanyikan lagu dengan vibra di tenggorokan . Bernuansa kikir, setan yang mengingatkan kepada penyiksaan, dan ini sudah menjadi standar band-band Black Metal.
  • Terkadang penyanyinya bersatu seperti simponi. Lalu band-band Black metal menamakannya Symphonic Black Metal
  • Para penyanyinya bernyanyi seperti lagu-lagu simponi Gregorian.
  • Sering ada efek di vokalnya dan membuat suara seperti Atmospher.
  • Lirik sering mengambil kata-kata yang berbau setan, penyembahan berhala, dewa-dewa kuno, tema gaib yang mengutuk agama Kristen (Anti Kristus).
  • Lirik bertema perang, udara dingin, kegelapan, hutan, dan lingkungan alami di Eropa.
  • Minum darah segar membuat suara menjadi lebih serak atau hanya sebagai atribut aliran musik tersebut.

Keyboard

  • Biasanya settingan keyboard, biola, choir, dan organ menyerupai setelan musik gereja supaya meniru suara Kathedral dan orkestra yang terasa sejuk, dingin, samar dan menyedihkan.

Penampilan

  • Tidak suka bermain live dan lebih cenderung bermain gaya. Beberapa band Black Metal seperti Darkthrone menolak untuk bermain live. Banyak juga solo Black Metal seperti Clandestine Blaze, Burzum, Leviathan dan Xasthur juga menolak bermain live karena mereka terdiri dari 1 anggota. Tetapi satu band seperti Satanic Warmaster, bermain bersama musisi ekstra secara khas demi/untuk maksud kinerja live.
  • Rata-rata band ingin terlihat tampil se-mengerikan mungkin.
  • Kebanyakan band mengecat muka mereka menyerupai mayat (Corpse Paint), dan ini telah menjadi standar musik Black Metal.

Reporter: Khansa Dhiya Sasikirana, Fachmi Juniyanto

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini