Belajar dari Kebodohan Warga India Terpapar Covid 19 yang Kedua

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DEHLI  – Negara yang sekarang ini sedang disorot dunia karena kasus Covid 19 adalah India. Bayangkan saja, sampai awal tahun 2021, pujian datang dari berbagai penjuru dunia karena negara dengan penduduk terbesar ketiga di dunia ini berhasil mengatasi virus corona. Seperempat warga India sudah mendapat vaksinasi yang disediakan pemerintah.

Malah, pada awal Maret 2021, Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan menyatakan, negara itu berada di ujung peperangan melawan pandemi virus corona. Vardhan juga memuji kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi sebagai contoh bagi dunia dalam kerja sama internasional. Sebab, India terus mengirimkan vaksin ke negara-negara asing sejak Januari 2021 sebagai bagian dari diplomasi vaksin covid 19.

Optimisme tak terkendali Vardhan didasarkan pada penurunan tajam infeksi yang dilaporkan. Sejak puncak rata-rata lebih dari 93.000 kasus per hari pada pertengahan September, infeksi terus menurun.

Pada pertengahan Februari 2021, India menghitung rata-rata 11.000 kasus sehari. Rata-rata kematian harian akibat covid 19 juga turun hingga di bawah 100. Euforia dalam memberantas virus itu telah terbangun sejak akhir tahun lalu. Warga India terutama politisi, pembuat kebijakan, dan bagian dari media percaya bahwa India benar-benar keluar dari masalah.

Mayoritas warga India gembira. Mereka mulai keluar rumah dan meremehkan protokol kesehatan. Perkantoran, pasar tradisional, mall dan transportasi darat maupun udara dipenuhi dengan kapasitas berlebih. Orang berbondong bondong datang ke pesta pernikahan, acara keagamaan, hingga pawai politik. Penggunaan masker, hand sanitizer serta aturan jaga jarak sangat diabaikan.

Yang menghebohkan salah satunya acara keagamaan Festival Kumbh Mela. Acara yang diadakan di kota Haridwar itu khusus untuk umat Hindu di India. Jutaan orang berendam di Sungai Gangga yang diyakini dapat membersihkan dosa serta memberi keselamatan. Ujwal Puri, salah satu orang yang hadir di acara tersebut mengatakan bahwa tidak ada warga India yang menggunakan masker ataupun hand sanitizer. Di bandara pun tidak ada pengecekan suhu. ”Tidak ada jarak sosial. Orang orang duduk bersebelahan dengan rapat,” kata Ujwal Puri.

Apa yang dikhawatirkan pun muncul. Setelah acara itu berakhir, terhitung ada 1.600 orang terkonfrimasi positif Covid-19. Kasus tersebut diketahui berasal dari umat Hindu yang menggelar acara Festival Kumbh Mela. Termasuk kepala perkumpulan Hindu yang bernama Swami Kapil Dev. Ia dilaporkan meninggal akibat penyakit menular itu.

Gopal Bhardwaj, sejarawan India mengatakan bahwa seharusnya acara itu ditunda. ”Festival Kumbh Mela harusnya ditunda. Acara itu mempunyai tujuan untuk memberi kedamaian. Untuk apa orang menemukan kedamaian bila orang tercinta tertular Covid-19,”kata Gopal Bhardwaj.

Benar saja akibat acara itu beserta kumpulan massa di berbagai kegiatan. Untuk pertama kalinnya India mencetak rekor peningkatan kasus Covid-19. Selama tiga hari terhitung sebanyak 234.000 kasus baru dilaporkan. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Ia menyatakan bahwa kasus terus bertambah. “Kasus baru dan tingkat kematian terus meningkat pada laju yang mengkhawatirkan. Secara global, jumlah kasus baru makin berlipat ganda selama dua bulan terakhir,”kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Terlebih lagi rumah sakit sedang kekurangan tempat tidur dan tabung oksigen. Orang orang yang sakit seketika ditolak. Kejadian ini diharapkan segera menemukan titik terangnya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Kamis 22 April 2021, India mencatat rekor baru dalam hal jumlah kasus harian Covid-19. Jumlah kasus harian terbaru melampaui rekor yang dicatat Amerika Serikat (AS) pada Januari 2021.

Menurut data Kementerian Kesehatan India, jumlah kasus baru yang tercatat dalam 24 jam terakhir berjumlah 314,835 kasus. Angka ini melampaui rekor yang sebelumnya dipegang AS, dengan jumlah 297,430 kasus.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini