Bagaimana Rasanya Naik Bus dari Alaska Sendirian?

Baca Juga

MATA INDONESIA, ALASKA – Dalton Highway Express, layanan transportasi bus di batas utara Amerika Utara. Menempuh jarak sekitar 805 km dari Fairbanks, Alaska, ke pemukiman bernama Dead Horse.

Dalton Highway Express didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan alat transportasi darat di jalan ini. Antara awal bulan Juni dan akhir Agustus, Dalton Highway Express memberikan layanan perjalanan pulang pergi dua kali seminggu antara Fairbanks dan Dead Horse yang menempuh jarak 500 mil hanya dalam 16 jam dengan syarat;  Anda harus merencanakan perjalanan Anda karena perusahaan tersebut tidak menerima perjalanan dadakan dan pemberhentian spontan.

Brendan Sainsbury, seorang penumpang menceritakan pengalamannya kepada BBC menaiki bus di jalan aspal Alaska menuju pemukiman Dead Horse di dekat Samudra Arktik.

Ia menceritakan bus yang ditumpanginya hanya supir, ia dan satu warga Kanada.

Saat melintasi Dalton Highway, jalanan interkoneksi di ujung utara Amerika, ia merasakan bahaya. Sering terdapat truk-truk besar beroda 18 memenuhi bagian tengah jalan raya yang tidak beraspal. Bahayanya ketika badai Arktik datang yang dapat mengurangi jarak pandang hingga hampir nol; dan cuaca bisa sangat dingin.

Jalan Raya Dalton dibangun pada tahun 1974 untuk melayani ladang minyak Teluk Prudhoe sumber kehidupan ekonomi Alaska dan pemasok hampir 85 persen  dari anggaran negara bagian. Pada mulanya jalan itu murni jalan angkut untuk truk namun kemudian pada tahun 1994 negara membuka jalan raya untuk kendaraan pribadi.

Walau disuguhkan dengan pemandangan yang memukau, para pengendara harus bersiap atas segala kemungkinan saat perjalanan, Terlebih lagi jika masuk dalam musim panas jalanan akan sangat berdebu juga lumpur yang membuat permukaan licin sedangkan musim dingin penuh dengan es dan longsoran salju.

Perjalanan Brendan berlanjut melewati Fairbanks tepat pada pukul 06:00. Bus tersebut  melaju melewati pohon cemara dan pohon birch kertas menuju ke jalur yang tepat di Livengood, Delapan jam kemudian setelah menyeberangi Sungai Yukon yang besar dan Lingkaran Arktik, juga melewati halter truk terpencil bernama  Coldfoot yang merupakan  titik turun penumpang asal  Kanada .

Ia pun terkesima karena harus sendirian di bus yang cukup luas itu. Saat melihat keluar jendela, si penumpang disajikan  pemandangannya  ekosistem alam yang utuh dan luas seperti nyaris tidak tersentuh oleh manusia. Satwa liar sangat banyak dan beragam. Rusa, lynx, berang-berang, serigala dan beruang grizzly menghuni daerah ini dan pegunungan, sementara di lereng utara yang suram, terlihat kawanan lembu kesturi dan karibu. Pemandangan pegunungan perlahan digantikan oleh tundra tandus dari danau dangkal, gundukan es dan poligon es yang dipahat oleh cuaca Arktik yang ekstrem.

Sebagai pengunjung dari garis lintang yang lebih rendah, Brendan merasa seolah-olah sedang transit di dunia yang asing. Bahkan pengemudi bus itu tampaknya diam-diam terpesona saat dia dengan terampil melewati tanjakan yang curam dan tikungan yang tajam.

Meski penumpang tersebut tak berperan penting dalam bangku pengemudi atau navigasi namun dirinya merasa sangat puas ada dalam perjalanan ini, Mencapai Deadhorse setelah 16 jam  membuat Brendan merasa ingin memberikan sebuah piala dan tip untuk sang pengemudi karena berada delapan mil di selatan Samudra Arktik adalah hal menakjubkan.

Reporter: Ananda Nuraini

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini