Awas Salah Paham, Dukhon Mustahil Muncul Sebelum Dajjal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tengah menjadi pembahasan netizen, bahwa pada 15 Ramadan 1441H, bertepatan dengan Jumat 8 Mei 2020, Dukhon sebagai salah satu tanda kiamat akan muncul.

Tak sedikit yang percaya akan kabar tersebut, bahkan membuat banyak jadi ketakutan karena mendengar tanda kiamat. Tapi, benarkah Dukhon akan muncul Jumat ini?

Sekilas tentang Dukhon, merupakan tanda kiamat besar berupa bencana asap tebal dan panas yang kabarnya akan menutupi bumi selama 40 hari 40 malam. Akhir dari Dukhon adalah kiamat, semua yang ada di alam semesta hancur lebur.

Menurut beberapa ulama, Dukhon tak mungkin muncul di awal, sebelum kemunculan Dajjal dan kedatangan Imam Mahdi serta Isa Al Masih. Ketiga sosok ini menjadi awal dari tanda-tanda kiamat besar, sementara Dukhon adalah tanda-tanda pada bagian akhir.

Mengutip thehumairo.com, Imam Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata:

“Setelah mengkaji hadis-hadis tentang tanda kiamat, maka tampak kuat bahwa kemunculan Dajjal adalah tanda kiamat besar pertamayang menunjukkan perubahan keadaan bumi secara umum. Hal ini berakhir dengan wafatnya Isa alaihis salaam. Kemudian terbitnya matahari dari barat, adalah tanda kiamat pertama yang muncul sebagai tanda perubahan kondisi alam langit. Lalu berakhir dengan tibanya kiamat.” (Fathul Bari, 14/691).

Sementara menurut Imam At-Thibi rahimahullah berkata, Tanda–tanda sebagai sinyal tibanya kiamat berupa dua hal, yakni:

1. Tanda sebagai sinyal dekatnya kiamat
2. Tanda sebagai sinyal terjadinya kiamat.

Diantara tanda-tanda kiamat yang tergolong jenis pertama: munculnya Dajjal kemudian turunnya Isa, keluarnya Ya’juj Ma’juj dan terjadi gerhana.

Adapun yang tergolong jenis kedua adalah: keluarnya Dukhon, terbitnya matahari dari barat, keluarnya Dabbah (binatang aneh) dan api yang akan menggiring manusia ke padang Mahsyar.” (Fathul Bari, 14/690).

Jadi, intinya, Dukhon tak mungkin muncul mendahului tanda-tanda sebelumnya, seperti kemunculan Dajjal. Ya’juj Ma’juj, Isa Al Masih dan Imam Mahdi sebagai pemimpin terakhir umat Islam.

Lalu, dari mana dasarnya, sehingga ramai diperbincangkan netizen, bahwa Dukhon akan muncul 15 Ramadan ini?

Rupanya, ada pihak-pihak tertentu yang mencocok-cocokkan hadits Rasulullah Muhammad SAW dengan tanggal yang tepat pada saat ini. Berikut hadits yang dijadikan rujukan, sehingga Dukhon menjadi viral.

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila ada suara keras pada bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram.”

“Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram?” tanya Nabi hingga tiga kali.

“Jauh dari yang kalian kira. Manusia akan saling bunuh dalam hiruk-pikuk.”

Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bilakah teriakan keras tersebut?”

Rasulullah menjawab, “Itu terjadi pada pertengahan Ramadan malam Jumat. Suara keras yang membangunkan orang tidur, yang berdiri akan duduk, gadis-gadis pingitan berhamburan keluar dari biliknya. Pada jumat pada tahun terjadi gempa di mana-mana.”

 

 

 

4 KOMENTAR

    • Gak logis kalau dukhan itu asap nuklir atau istillah “nuclear winter” yang meliputi permukaan bumi dan menurunkan temperatur secara signifikan. Di Tafsir Ath-Thabari dikatakan kalau dukhan itu 40 hari 40 malam, sementar konflik India dan Pakistan (negara dengan kapasitas nuklir kecil) saja sudah bisa menyebabkan asap nuklir bersekala global selama satu tahun. Terlebih lagi, dukhan ini berdampak besar pada orang kafir sementara orang muslim fine2 saja, kalau dukhan itu nuklir, maka yang sengsara adalah Muslim dan orang kafir, karena nuklir adalah senjata buatan manusia yang digunakan untuk melenyapkan ras mereka sendiri. Lagipula sudah dijelaskan oleh ulama bahwa Dukhan itu berasal dari bencana Alam dari Tuhan yang membuat orang-orang pilihannya terlindungi dari bencana tsb.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hasil Sidang Sengketa Pilpres Ditolak MK, Bukti jadi Alasannya tapi Hakim Tak Terapkan Etika Hukum

Mata Indonesia, Yogyakarta - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Umum (PHPU) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024, Senin (22/4/2024), menolak permohonan dari paslon nomor urut 01 dan 03. MK menyatakan bahwa permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD tak memiliki dasar hukum yang cukup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini