Apakah Film Gatot Kaca Hanung Bramantyo Tak Direstui Langit?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana Hanung Bramantyo mengajak Ashraf Sinclair, Didi Kempot dan Dwi Sasono bermain di film Gatotkaca seketika buyar dan gagal total.

Pasalnya, dari ketiga sosok tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, yakni Ashraf Sinclair dan Didi Kempot. Sementara satu lagi, Dwi Sasono diamankan polisi dalam kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja.

Apakah ini sebuah tanda, bahwa film Gatot Kaca yang disutradarai Hanung tak direstui oleh Tuhan? Wallahu’alam.

Saat live Instagram bersama Miles Film, Senin 8 Juni 2020 lalu, Hanung mengaku dirinya begitu sedih karena tiga sosok tersebut batal mengisi filmnya.

Bahkan, Hanung sempat berpikir, jangan-jangan ia tak dibolehkan untuk menggarap Gatot Kaca.

“Jadi ada 3 orang, Ashraf, pakde Didi Kempot, terus pengganti Ashraf tuh harusnya Dwi Sasono. Gua mikir apa gua nggak boleh nih ya,” kata Hanung.

Ashraf harusnya berperan sebagai Aswatama di film tersebut. Namun, suami Bunga Citra Lestari itu meninggal dunia pada 18 Februari 2020 lalu, diduga karena serangan jantung akibat kelelahan.

Dalam wiracarita Mahabharata, Aswatama yang akan diperankan Ashraf adalah salah satu tokoh brahmana-kesatria, putra dari Drona dan Krepi. Ia dikenal sebagai salah satu dari Ciranwijin atau 7 makhluk abadi yang dikutuk setelah melakukan pembunuhan terhadap lima putra Pandawa.

Aswatama adalah ahli perang, yang bertubuh tinggi, berkulit gelap, bermata hitam, dan memiliki pertama di dahinya. Tokoh inilah yang disiapkan Hanung untuk Ashraf.

Sementara Didi Kempot, menurut Hanung akan bermain sebagai cameo. Ia akan muncul bernyanyi di belakang saat Gatot Kaca hadir.

Namun, The Godfather of Broken Heart itu telah lebih awal meninggalkan Hanung, sebelum film sempat digarap. Didi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020 karena henti jantung, diduga akibat kelelahan.

Beranjak ke Dwi Sasono. Sebenarnya, aktor yang satu ini disiapkan Hanung sebagai pengganti peran Ashraf sebagai Aswatama.

Namun, nasib sial kembali menimpa Hanung. Pada 26 Mei 2020 lalu, polisi mengamankan Dwi Sasono di rumahnya, di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Pemeran film Gerbang Neraka ini ditangkap pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB karena kepemilikan narkotika jenis ganja.

Maka, sudah bisa dipastikan, keinginan Hanung mengajak ketiga sosok tersebut gagal total di film Gatot Kaca.

Kisah Serupa Pernah Terjadi di Luar Negeri

Bukan Hanung saja yang terpaksa harus mengikhlaskan para pemeran untuk filmnya meninggal dunia lebih awal. Di luar negeri, banyak sutradara yang mengalami nasib serupa.

Mari kembali mengingat sosok Heath Ledger, tapi bukan perannya sebagai Joker di The Dark Knight.

Heath Legder meninggal dunia pada 22 Januari 2008, karena overdosis obat-obatan seperti pil tidur, anti nyeri dan anti depresi. Saat itu, Heath Ledger sudah menyelesaikan semua proses syuting The Dark Knight, yang tayang enam bulan kemudian setelah kematiannya.

Namun, ada satu film yang diperankan Heath Ledger sebagai aktor utama, yakni The Imaginarium of Doctor Parnassus. Film garapan Terry Gilliam ini masih setengah berjalan, namun pemeran utamanya meninggal duluan.

Tentu saja, kondisi itu membuat sang sutradara pusing bukan main. Akhirnya, proses syuting dilanjutkan kembali, Gilliam memilih Jude Law, Collin Farrel dan Johnny Deep sebagai pemeran utama.

Masalah yang juga terjadi pada film animasi Shrek. Pengisi suara tokoh utama, yakni Chris Farley meninggal dunia pada 1997, di tengah proses rekaman suara yang baru berjalan setengah.

Alhasil, tak ada pilihan lain, duo sutradara Andrew Adamson dan Vicky Jenson mencari pengisi suara lain pengganti Farley, dan terpilihlah Mike Myers untuk tokoh Shrek.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini