4 Alasan Umum Seseorang Pindah Agama, Seperti Salmafina Sunan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Setelah Dedi Corbuzier yang menjadi seorang mualaf, kini Salmafina Sunan yang jadi pusat perhatian publik karena resmi memutuskan pindah agama, dari Islam menjadi Kristen.

Fenomena pindah agama ini sebenarnya umum terjadi, terutama di Indonesia. Banyak faktor yang bisa menjadi pemicu seseorang beralih keyakinan dari yang lama menjadi baru.

Namun, dari seluruh sebab, setidaknya ada 4 faktor utama yang umum menjadi alasan seseorang berpindah agama. Mengutip dari berbagai sumber, berikut penjelasannya:

1. Kemiskinan

Dalam teori yang dikemukakan pakar ilmu kognitif dari Queen University Belfast, Thomas Swan, kemiskinan adalah salah satu faktor paling banyak berpengaruh pada perpindahan keyakinan seseorang. Biasanya, kondisi miskin terjadi pada negara-negara yang standar pendidikannya rendah.

Hal itu membuat tingkat kepercayaan agama pada masyarakat miskin tidak didasarkan pada rasionalitas. Sehingga, para misionaris agama mudah menanamkan pengaruhnya, biasanya dengan kedok amal, dan akhirnya masyarakat miskin merasa tersentuh lalu pindah agama.

2. Depresi

Tak dapat dipungkiri, banyak orang-orang yang kesulitan menemukan solusi bagi masalahnya kian kusut. Akhirnya, seseorang pasrah dan melampiaskannya kepada hal-hal berbau agama.

Dalam kondisi ini, misionaris pun paham bahwa orang tersebut tentu butuh perlindungan atas nama agama dan jaminan akhirat yang lebih baik. Agama pun mudah masuk mempengaruhi orang-orang yang jiwanya sedang rapuh.

3. Sakit

Everything’s going to be alright

Seseorang yang terserang penyakit adalah sasaran empuk misionaris agama. Biasanya, orang yang sakit keras sudah lelah berdoa memohon kepada Tuhan dalam kepercayaannya, namun tak diberi kesembuhan.

Misionaris biasa melihat ini sebagai peluang menanamkan ajaran baru, dan memberi semangat hidup bagi penderita sakit. Dengan jaminan kesembuhan dan kehidupan akhirat yang lebih baik, banyak orang berpindah agama dalam keadaan tengah menderita sakit parah.

4. Rasa Takut

Ketakutan yang berlebihan juga memberi celah bagi misionaris untuk menabur ajarannya kepada orang lain. Biasanya, seseorang takut tak mendapat tempat baik ketika memasuki alam akhirat pasca kematian nantinya.

Misonaris memanfaatkan ketakutan itu untuk memberi pemahaman dan jaminan bahwa di agama yang baru, orang-orang yang jahat sekalipun akan diampuni dan mendapat tempat yang baik di akhirat.

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini