3 Fakta Masker N95 yang Dibagikan Pemerintah untuk WNI di Wuhan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu 29 Januari 2020 telah menyerahkan masker jenis N95 berjumlah 10 ribu lembar untuk WNI yang berada di Wuhan, sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

Sebenarnya, efektifkah masker N95 menangkal ganasnya virus corona? Berikut 3 fakta menarik tentang masker N95, berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA):

1. Menangkal Partikel Jahat di Udara

Tingkat efektifitas atau keampuhan masker N95 menangkal partikel-partikel jahat penyebab penyakit di udara mencapai 95 hingga 100 persen. Wajar jika masker ini dianggap tepat untuk mencegah virus masuk melalui saluran pernapasan. Alasan itu juga membuat masker N95 banyak dipakai oleh pemadam kebakaran agar tak terpapar bahayanya polusi asap.

2. Tak Bisa Dipakai Terlalu Lama

Harganya tergolong lebih mahal dibanding masker jenis lain, dan N95 tak bisa dipakai seharian atau selama 24 jam. Durasi yang dianjurkan pakar kesehatan adalah 8 jam pemakaian saja, selebihnya harus dibuang dan diganti yang baru.

3. Tidak Disarankan untuk Anak-anak atau Balita

Di AS, masker N95 juga banyak dipakai oleh karyawan industri yang rentan terkontaminasi partikel-partikel berbahaya. Tapi, tidak semua golongan usia bisa menggunakan N95 ini. Meski telah teruji oleh Personal Protective Laboratorium Teknologi Nasional (NPPTL) di NIOSH, N95 tidak dianjurkan untuk dikenakan kepada anak-anak atau balita, karena masker ini tidak bekerja efektif pada wajah yang masih banyak ditumbuhi rambut atau bulu halus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini