Perjuangan Srikandi Melawan Penjajah Tak Kasat Mata

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Mengenang dan menghargai jasa pahlawan nasional merupakan hal yang tak terpisahkan dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Bagaimana tidak, para pahlawan rela berjuang mengorbankan jiwa dan raganya untuk mengusir penjajah agar Indonesia dapat meraih kemerdekaannya.

Ketika Indonesia hendak merayakan ulang tahun emas kemerdekaannya pada 2020, Indonesia kembali diserang penjajah. Berbeda dengan penjajah di masa lalu, penjajah ini tidak membawa senjata dan peralatan tempur lainnya. Penjajah ini merupakan penjajah tak kasat mata.

COVID‐19 menjelma menjadi pandemi yang menajajah Indonesia. Meski tak kasat mata, penjajah ini berhasil memporak‐prandakan Indonesia. Penjajah tersebut telah memakan korban ribuan jiwa. Tidak hanya itu, sang penjajah juga melumpuhkan berbagai sektor pembangunan di Indonesia, seperti ekonomi, industri, pendidikan, dan pariwisata.

Salah satu sektor ekonomi yang sangat terdampak pandemi COVID‐19 adalah UMKM (Usaha Kecil dan Menengah). Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki mengatakan Pandemi Covid‐19 menyebabkan sekitar 30‐50 persen UMKM terganggu kegiatan usahanya. Sejak pemberlakuan pembatasan sosial skala besar (PSBB), yang menyebabkan masyarakat harus menghentikan seluruh aktivitasnya, termasuk berbelanja kebutuhan pokok dari rumah. Akibatnya jumlah pelanggan UMKM menurun drastis.

UMKM yang terhubung ke ekonomi digital atau marketplace dapat bertahan dan tumbuh di tengah pandemi. Akan tetapi, UMKM yang terhubung ke marketplace baru sekitar 13 persen dari total UMKM di Indonesia.

UMKM yang terhubung dengan marketplace sebagian besar berlokasi di kota‐kota besar. Sementara itu, UMKM yang terletak di kota‐kota kecil banyak yang belum terdigitalisasi. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus mencari solusi efektif untuk mengatasi permasalahan UMKM tersebut.

Dalam rangka menyambut #17anDiRumahAja, saya banyak melakukan kegiatan produktif di luar pekerjaan di kantor agar saya dapat berkontribusi untuk pembangunan nasional. Di waktu senggang, saya banyak menulis untuk berbagi pengetahuan dan berbincang dengan pemuda inspiratif. Saya beruntung dapat mewawancarai Ikka Nur Wahyuny, Srikandi asal Pemalang yang menggerakkan UMKM di sana untuk bangkit melawan penjajah tak kasat mata.

Upaya inspiratifnya bermula ketika ia hendak berbelanja kebutuhan pokok melalui marketplace dan aplikasi pengiriman di ponselnya. Ternyata, tidak ada satupun UMKM di kotanya yang terdaftar pada marketplace tersebut, kondisi ini jauh berbeda ketika ia menjalani studi di kota besar. Ia menemukan UMKM yang menjual aneka kebutuhan pokok di marketplace dan itu merupakan hal yang mudah.

Ia pun berinisiatif mencari info berbagai UMKM, terutama yang menjual kebutuhan pokok di Pemalang melalui berbagai sosial media yang ada. Setelah mencari‐cari, ia mengetahui belum ada database berisi kontak UMKM yang memungkinkan pembeli memesan barang secara online dan pelaku UMKM mengirimkan barang dagangannya ke rumah pembeli.

Ikka Nur Wahyuny kemudian mengumpulkan kontak‐kontak UMKM yang berhasil ia dapatkan dari rekan‐ rekannya. Selanjutnya, ia membuat database kontak UMKM‐UMKM tersebut dan mempublikasikannya di Instagram.

Agar pembeli lebih mudah memesan kebutuhan pokok yang mereka inginkan, Ikka akhirnya membuat website berisi kontak UMKM di Pemalang. Website tersebut memiliki nama ayobelanja.site, pada website tersebut, barang kebutuhan pokok dibagi menjadi beberapa kategori. Website tersebut berfungsi sebagai marketplace yang menghubungkan antara pemilik UMKM dengan pembeli. Ketika calon pembeli memilih barang berdasarkan kategori, calon pembeli langsung menemukan berbagai UMKM lengkap dengan kontak yang dapat dihubungi.

Pelaku usaha UMKM dimudahkan dengan adanya website tersebut, karena mereka dapat menjual barang dagangannya secara online dan mengirimkannya ke rumah pembeli.

Selain membuat website untuk UMKM, Ikka juga membuat gerakan sosial bernama #ayobelanjadarirumah. Ia mengimbau masyarakat untuk memberi infromasi mengenai UMKM yang ada dan mengajak masyarakat untuk terus belanja dari rumah, guna menguragi risiko penularan COVID‐19.

Usaha sang Srikandi Pemalang membuahkan hasil. Ketika saya mewawancarainya minggu lalu, ratusan UMKM yang ada di Pemalang telah tergabung dalam website ciptaannya. Banyak pembeli yang merasakan kemudahan berbelanja berkat website ciptaannya. UMKM‐UKM yang bergabung merasakan peningkatan pendapatan, yang secara tidak langsung menggerakkan ekonomi kota Pemalang yang sempat lumpuh digempur penjajah tak kasat mata.

Ikka Nur Wahyuny adalah pahlawan lokal, Srikandi asal Pemalang yang inspiratif. Langkah kecilnya merupakan bentuk perjuangan untuk bangkit dari penjajah tak kasat mata bernama COVID‐19.

Penulis: Faustina Prima
FB: @Faustina Martha
Twitter: @PrimaAksara
Ig: @faustina.martha
Quora: @Faustina Prima Aksara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini