Membangkitkan Memori 17 Agustus Melalui Paduan Suara Virtual

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus, kata “kemerdekaan” didengungkan di seluruh penjuru negeri.

Kata kemerdekaan sangat berkaitan dengan perjuangan para pahlawan. Para pahlawan Indonesia telah mengorbankan nyawanya agar Indonesia bisa menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Sebagai apresiasi terhadap para pahlawan, lagu‐ lagu perjuangan nasional diciptakan supaya masyarakat selalu mengingat setiap perjuangan para pahlawan dan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di hati masyarakat Indonesia.

Lagu‐lagu perjuangan nasional tersebut selalu dinyanyikan pada upacara bendera memperingati detik‐detik proklamasi kemerdekaan Indonesia, baik di tingkat nasional di Istana Negara hingga tingkat sekolah dan universitas.

Akan tetapi, semenjak pandemi COVID‐19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, berbagai kegiatan menyambut hari kemerdekaan termasuk upacara bendera tidak boleh dilakukan sebagaimana biasanya, untuk mencegah penularan COVID‐19 yang disebabkan oleh kontak fisik.

Berkat kecanggihan teknologi yang ada, pemerintah pusat akhirnya menggelar upacara virtual, yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kegiatan paduan suara yang selalu memeriahkan upacara kemerdekaan Indonesia pun harus dilakukan secara virtual.

Paduan Suara Virtual itu Kayak Gimana Sih?

Paduan suara virtual merupakan kegiatan paduan suara yang dilakukan dari jarak jauh. Setiap anggota paduan suara bernyanyi dalam tempat yang berbeda secara bersama‐sama dan dipublikasikan secara online. Paduan suara virtual sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2010, oleh komposer dan musisi Eric Whitacre serta beberapa anggota paduan suara di Amerika Serikat.

Paduan suara virtual menjadi tren baru di tengah pandemi COVID‐19, karena kegiatan konser secara live, tidak memungkinkan.

Banyak penyanyi, musisi, dan masyarakat yang bergabung dalam kegiatan paduan suara virtual seperti ini di seluruh dunia. Di Indonesia, musisi ternama seperti Erwin Gutawa penyanyi seperti Aning Katamsi, Putri Ayu, Ahmad Abdul, hingga Lyodra Ginting pernah mengikuti paduan suara virtual. Tidak hanya selebriti saja, berbagai paduan suara dari universitas dan gereja di Indonesia banyak juga yang membuat video paduan suara virtual.

Untuk bergabung dalam kegiatan paduan suara virtual, kamu hanya perlu mendaftarkan diri dengan memasukkan biodata diri dan kontak penting seperti e‐mail dan nomor WhatsApp. Selanjutnya, kamu akan mendapatkan partitur lagu yang akan dinyanyikan beserta contoh videonya dan kamu dapat memilih bagian (soprano, alto, tenor, atau bass).

Setelah itu, kamu diminta untuk menyanyi dan merekamnya dalam video. Video yang dikirimkan harus menunjukkan suara nyanyian yang jelas, tidak boleh buram, dan tidak boleh ada suara kendaraan, orang bicara, atau hewan peliharaan yang mengganggu. Terakhir, videomu harus dikirimkan kepada panitia penyelenggara, untuk digabungkan dengan video‐video dari penyanyi lainnya. Jika sudah dikumpulkan, maka tercipta sudah video paduan suara virtual.

Dengan adanya teknologi video editing dan sound mixing yang canggih, video‐video kiriman peserta dapat disatukan dengan baik dan suara nyanyian yang dihasilkan menjadi merdu dan padu.

Pengalaman Saya Ikut Paduan Suara Virtual untuk Memperingati Kemerdekaan Indonesia

Saya akan menceritakan pengalaman menarik saya dalam merayakan 17 Agustus dari rumah. Meskipun saya tidak lagi berstatus mahasiswa, saya juga ingin mengenang jasa pahlawan dengan memperingati hari kemerdekaan Indonesia, sekaligus menyalurkan hobi menyanyi saya. Jika tahun‐tahun sebelumnya saya dipercaya untuk menyanyikan lagu nasional pada acara di kantor maupun di kampus, di tengah pandemi ini, saya memutuskan untuk mengikuti paduan suara virtual dalam rangka hari kemerdekaan, karena menyanyi dalam peringatan langsung tidak memungkinkan.

Saya mengikuti paduan suara virtual yang diinisiasi oleh Bandung Choral Society dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dalam paduan suara virtual ini, saya akan menyanyikan beberapa lagu nasional, termasuk lagu “Hari Merdeka” yang wajib dinyanyikan setiap peringatan kemerdekaan Indonesia.

Pada paduan suara virtual ini, saya bergabung dalam suara soprano dan mengenakan pakaian berwarna merah, sesuai dengan warna pada bendera Indonesia. Saya telah mengumpulkan video saya ke panitia penyelenggara pada akhir Juli lalu. Video tersebut akan di‐upload ke Youtube dalam acara “Festival Merah Putih”, yaitu festival nasional memperingati kemerdekaan RI yang diselenggarakan di kota Bogor.

Kegiatan yang saya ikuti ini untuk memperingati 17 Agustusan dari rumah saja memang terkesan remeh dan sepele. Akan tetapi, saya percaya bahwa melalui kesenian, khususnya musik, saya dapat menularkan semangat nasionalisme kepada banyak orang.

Dengan adanya sikap nasionalisme yang dimiliki oleh setiap elemen masyarakat semakin mencintai Indonesia dan peduli terhadap persoalan banhsa. Meskipun perayaan 17 Agustus ini hanya dilakukan di rumah, tetapi dengan adanya sikap nasionalisme tersebut dalam diri setiap masyarakat menjadikan 17 Agustus tahun 2020 lebih berkesan serta menjadikan masyarakat yang tidak lupa terhadap jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Penulis: Faustina Prima
FB: @Faustina Martha
Twitter: @PrimaAksara
Instagram: @faustina.martha
Quora: Faustina Prima Aksara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Uji Coba Blasting Wadas Jadi Tontonan Warga yang Penasaran, Warga Sempat Khawatir

Mata Indonesia - Proses penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah memasuki babak baru. Saat ini proses akan dilakukan pengeboman (blasting) guna membongkar Bangkalan batu andesit.
- Advertisement -

Baca berita yang ini