MATA INDONESIA, Pandemi saat ini sangat berpengaruh bagi bangsa Indonesia, salah satunya aspek pendidikan.
Tahun 2020 mungkin saja menjadi tahun tersulit bagi bangsa Indonesia. Sejak Maret 2020, kasus positif corona pertama kali diumumkan, membuat sejumlah sekolah terpaksa harus ditutup.
Pemerintah sudah berupaya sebisa mungkin agar pendidikan di Indonesia tetap berjalan dengan lancar. Hingga saat ini, pemerintah masih mengimbau guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode daring.
Saya seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) negeri, di salah satu kota di Jawa Tengah. Sekolah saya sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/online sejak Maret 2020. Saya sangat mengapresiasi usaha guru-guru saya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ditengah situasi seperti ini. Namun menurut pendapat saya KBM secara daring ini, masih menimbulkan banyak sekali masalah. Alasannya pembelajaran secara daring ini tidak efektif, murid tidak bisa bertatap muka dengan guru.
Apakah media internet dapat menggantikan guru? Tentu saja tidak. Saya merasakan hal yang berbeda antara belajar di sekolah dengan belajar dari rumah. Selain itu, murid harus menyediakan kuota internet lebih ekstra, karena kuota internet adalah hal paling utama dalam pembelajaran daring. Masalahnya disini bagaimana dengan teman-teman kita yang ekonominya sulit?
Meskipun masih menimbulkan kontra, kita tidak bisa menolak himbauan pemerintah untuk tidak melaksanakan pembelajaran daring ini. Karena situasi bangsa Indonesia tidak memungkinkan untuk membuka sekolah dalam jangka waktu dekat. Memang di satu sisi banyak sekali yang tidak setuju, tapi disisi lainnya ini adalah jalan yang terbaik agar pendidikan masih tetap berjalan lancar.
Di tengah pandemi seperti ini bukan waktunya kita untuk terus menerus bermalas-malasan, meletakkan kedua bahu di atas kasur dan hanya melakukan hal-hal yang tidak berfaedah. Nasib bangsa Indonesia kedepannya ada di tangan generasi kita. Jika kita terus bermalas-malasan, bagaimana nantinya nasib bangsa kita? Sekarang, bukan waktunya juga kita untuk terus mengeluh. Kita semua merasakan nasib yang sama tidak hanya kamu saja. Justru, pandemi di tahun ini, menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam mengukir prestasi.
Sekarang adalah saatnya kita untuk berjuang demi mendapatkan nilai yang terbaik bagi masa depan kita. Virus Corona tidak akan bisa menghambat kita untuk terus semangat dalam berprestasi. Oleh karena itu, sebagai seorang siswa saya mengajak teman – teman untuk terus semangat belajar secara mandiri.
Tidak terasa sudah 75 tahun bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya. Kondisi saat ini tidak dapat menghalangi kita untuk tetap merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bagaimana caranya? Apakah kita harus mengadakan atau mengikuti lomba – lomba seperti tahun – tahun sebelumnya? Tidak.
Sebagai generasi muda kita pastinya mempunyai kreatifitas yang tinggi untuk merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan tetap di rumah saja. Kita bisa tetap mengasah kemampuan kita dengan mengikuti lomba-lomba yang disediakan pemerintah atau lembaga lainnya. Selain dapat mengasah kemampuan lomba melalui online ini bisa memberikan pengalaman yang sangat berkesan bagi kita. Jadilah contoh yang baik bagi teman – teman kita bukan malah ikut berkerumun di luar rumah, yang dapat menimbulkan resiko terpapar virus corona. Jadilah generasi muda yang mengerti situasi dan kondisi saat ini.
Kita tidak akan memenangkan ‘perang’ jika kita tidak bekerja sama. Saya mengajak teman – teman generasi muda untuk bekerja sama menjadi pelopor dalam “memerangi” virus corona. Mari kita sama-sama berdoa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, supaya wabah ini bisa cepat terkendali dengan baik. Doa dari teman – teman sekalian, sangat berarti bagi bangsa kita. Ingat, segala sesuatu yang Tuhan rencanakan pasti yang terbaik bagi kita.
Terus semangat teman – teman!
Meskipun banyak hambatan, tetapi tidak ada kata “lelah” untuk belajar.
Penulis: Hayu Muninggar Atnawandani Baskoro
IG: @inggaachan
Twitter:@staxrays
FB: @Hayu Muninggar
