Kemerdekaan Sebelum Corona

MATA INDONESIA, – Halo!! Namaku Diana. Aku berasal dari Surabaya. Aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku tentang Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2019 lalu.

Sayang sekali, tahun ini Indonesia dapat musibah yaitu wabah corona. Dimana setiap harinya kita harus dirumah aja (stay at home), wajib pakai masker, kemana-mana harus pake hand sanitizer, harus ganti baju berkali-kali, dan masih banyak lagi lah pokoknya. Ya walaupun begitu kita harus tetap mengikuti peraturan yang ada ya teman-teman. Kita harus bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia saat ini.

Eh jadi banyak ceramah dah aku, hahaha. Next ke tujuan awal aku ya teman-teman. Jadi gini teman-teman tahun lalu aku terpilih menjadi anggota karang taruna, pada saat 17 Agustus, aku menjadi panitia pengurus acaranya. Kalian tau gak reaksi aku pas tau aku dipilih jadi anggota karang taruna. Sumpah aku kaget dan gak nyangka gitu, ”Kok bisa yah aku dipilih sementara aku tuh anak rumahan alias jarang banget keluar rumah,” ucapku dalam hati. Ya karena ini permintaan dari RT sama RW nya ya aku ngikut aja dah toh ya cuma jadi Panitia pengurus acara.

Setelah aku dipilih jadi karang taruna, seminggu sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus itu semua panitia wajib memberi masukan serta saran untuk perayaan tersebut. Nah disini aku bingung teman-teman. Gimana gak bingung orang aku belum pernah ikut yang begituan. Jadi ya aku nyaranin apa yang aku tau aja, hahaha.

Percakapan di Grup Karang Taruna (via WhatsApp)
Dina: “Tolong yang ada di grup bisa keluarkan pendapat kalian mengenai acara tanggal 17 Agustus nanti. Terima kasih.”

Salsa: “Biasanya ada beberapa lomba sih, Tahun kemaren lomba makan Kerupuk sama lomba mewarnai. Enaknya sekarang apa yah?”

Aku: “Nyanyi dong sekali-sekali, atau nari mungkin? Atau dance? Atau ambil koin? Atau lempar bola? Kan banyak juga. Biar gak sama kyk tahun kemarin.”

Dina: “Yang lain adalagi?” Percakapan pun berakhir.

Beberapa hari grupnya sepi dong, aku kira acaranya batal. Eh tiba-tiba aku dipanggil dan disuruh bantu lomba. Aku kaget dong, ya berhubung aku dipilih dan itu dah jadi tugas dan tanggung jawabku ya akhirnya aku bantu. Waktu itu, kampungku ngadain lomba makan kerupuk, masukin paku dalam botol, sama tutup mata sambil tendang bola. Parahnya yang main anak usia 2-8 tahun teman-teman. Haduh kebayang gak ribetnya gimana, huhuhu sedih aku tuh. Kalo aku ceritain kepanjangan nih teman-teman.

Singkat ceritanya, pada saat pengurusan lomba itu benar-benar melelahkan tapi asik. Kenapa aku bilang asik? Karena aku jadi tau rasanya bersosialisasi diluar rumah itu seperti apa, hahaha maklum anak rumahan. Yoi bro, next ya. Setelah lomba selesai kita mengurus catatan pemenang dari juara 1-3. Setelah pengurusan pemenang selesai kita mengurus pembungkusan hadiah. Ya walaupun hadiah seputar alat tulis, pasti anak kecil seneng ya nggak teman-teman. Setelah selesai semua urusan, kita tinggal tunggu besok acaranya nih.

Nah tiba di acara puncak kita. Disini kita satu kampung bersama-sama menyanyi lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Pak RW. Setelah itu sambutan. Setelah sambutan tibalah waktu pembagian hadiah. Setelah selesai kita mengadakan makan bersama. Asiknya makan bersama waktu itu. Setelah selesai makan dilanjutkan acara karaokean bapak-bapak dan ibu-ibu kampungku. Nah selesai nih ceritanya.

Kalau inget aku kangen banget suasana tahun lalu, huhu. Kenapa harus ada wabah corona ini? Semoga saja pada tanggal 17 Agustus nanti Indonesia bisa merdeka dari wabah Corona ini. Aammiiiiinnn.. Yang baca bantu doa yah, biar cepat dikabulkan sama Tuhan 🙂

Sekian cerita dari aku, semoga kalian terhibur dan faham dengan alur cerita ku ya. Jangan bosan membaca karena membaca jembatan ilmu. Selama masih Corona tetep jaga kesehatan dan patuhi semua peraturan yang ada yah. Good bye, and see you again

Penulis: Diana Kusuma Nurjannah