Generasi Hebat Berani Menentang Rasisme dan Menegakkan Kedamaian

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Negara Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keberagaman suku dan segudang kebudayaan. Tidak bisa dipungkiri lagi kebudayaan negara Indonesia merupakan kekayaan yang tentunya sangat berharga. Namun di balik itu ada juga tantangan sebagai negara yang memiliki banyak keberagaman. Salah satunya adalah Rasisme.

Rasisme merupakan suatu tindakan atau paham yang tidak suka atau menolak pada suatu golongan masyarakat tertentu karena perbedaan ras, golongan, agama dan lain sebaginya. Rasisme sering kali menjadi penyebab konflik yang sudah umum terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Bukan di Indonesia saja, masalah ini sudah menjadi masalah umum yang sering terjadi di berbagai negara di dunia. Dampak dari adanya Rasisme ini bukan suatu hal yang sepele. Karena lama kelamaan Rasisme ini menyebabkan timbulnya konflik bahkan lebih parahnya menimbulkan pemberontakan-pemberontakan yang akan menyebabkan perpecahan.

Kematian George Floyd seorang pria kulit hitam yang membangkitkan krisis berupa aksi unjuk rasa di ratusan kota AS merupakan bukti nyata bahwa Rasisme ini harus segera di tangani.

Di Indonesia juga sering terjadi tindakan Rasisme, khususnya pada suku Papua yang sudah sering menjadi topik perbincangan hangat, baik dari media sosial, televisi, koran, dan media kabar lainnya. Di Indonesia, suku bangsa Papua adalah ras Melanesia yang jumlahnya hanya 0,1 persen dari 250 juta penduduk Indonesia. Lebih minoritas dibandingkan dengan ras lainnya, dan cenderung lebih tertinggal dari kemajuan era modernisasi saat ini. Hal ini lah yang menjadi pemicu tingginya tindakan rasisme terhadap suku bangsa Papua.

Hal ini tidak dapat dibiarkan, tindakan rasisme ini sudah melanggar hak kemanusiaan. Sudah ada Undang Undang yang mengatur tentang Rasisme dan Diskrimasi, yaitu Undang – Undang Nomor 40 tahun 2008, tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi ras dan etnis. Namun Undang-Undang ini sangat berbeda faktanya di lapangan. Salah satu contohnya adalah adanya Diskriminasi mahasiswa Papua yang tinggal di Jakarta yaitu Tasya Marian.

Tasya Marian adalah seorang mahasiswa yang memiliki tekat bulat untuk melanjutkan jenjang pendidikan nya untuk kuliah ke Pulau Jawa. Misi utamanya adalah untuk meningkatkan martabat orang papua di hadapan masyarakat luas. Dengan berupaya menempuh pendidikan, harapannya ia mampu mengelola dan mengatur sumber daya alam yang ada di Papua.

Ia bersama teman-temannya sering kali menerima dampak stigma buruk masyarakat terhadap orang Papua. Cacian dan makian sudah menjadi hal yang biasa untuk mereka. Atas dasar tindakan rasisme seperti ini lah yang membuat masyarakat Papua sering kali berontak.

Lalu sampai kapan tindakan Rasisme ini harus terus berlanjut. Terlebih lebih Rasisme ini sering terjadi di kehidupan terdekat kita. Terkhususnya juga saya, saya tinggal di lingkungan yang terdiri dari bebagai macam suku. Tidak jarang saya melihat tindakan rasisme ini terjadi bahkan terhadap anak-anak. Yang secara tidak langsung menjatuhkan mental mereka. Kita harus menyingkirkan tindakan negatif ini, karena mereka juga sebenarnya tidak bisa memilih terlahir dari suku atau golongan tertentu. Oleh sebab itu tidak ada dasar bagi kita untuk melakukan tindakan rasisme. Kita sebagai generasi muda harus bersikap tegas akan kebenaran.

“Seribu orang tua bisa bermimpi. Satu orang pemuda bisa mengubah dunia”. Begitulah ungkapan fenomenal dari tokoh proklamator Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Kita sebagai kaum milineal mempunyai peran penting dalam memberantas tindakan Rasisme terutama tindakan Rasisme terhadap suku Papua, Dimulai dari diri sendiri untuk meningkatkan kesadaran akan Kedamaian, mengahargai perbedaan, dan meningkatkan toleransi akan perbedaan. Hentikan semua tindakan yang menjerumus ke arah Rasisme.

Yuk jadi generasi muda cerdas yang menentang keras tindakan rasisme !!

Salam Generasi Hebat!

Penulis: Hilda Aulya Zahra
Ig: @hilda_alyzah
Fb: @Hilda Aulya Zahra
Twitter: @hildaaulyazahr2
Youtube: @hilda aulyazahra

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini